
MNnews (NTB)—Munculnya aksi demo yang dilakukan oleh beberapa orang mahasiswa yang mengatasnama Front Mahasiswa Pembela Rakyat (FMPR) NTB dalam dua hari berturut-turut di kecamatan Madapangga, rupanya hanya berawal dari persoalan adanya larangan pengambilan gambar yang ada dalam gudang penyimpanan beras miskin (Raskin) di GSP Dolog Madapangga.
Informasi yang dihimpun MN menyebutkan, pada beberapa hari lalu, pihak GSP Dolog Madapangga didatangi oleh seorang wartawan dari salah satu media di Bima yang ingin mengambil gambar penyimpanan raskin dalam gudang Dolog. Rupanya keinginan seorang jurnalis tersebut terbendung karena harus koordinasi dengan pihak Divre II Perum Bulog di kota Bima.
“Berawal dari itu, tiba-tiba keesokan hari muncul aksi demo yang mengarah pada kinerja birokrasi Bulog, sebagaimana yang tertera dalam bentuk surat dari FMPR yang ditujukan kepada kepala desa dan masyarakat se-Kabupaten Bima tertanggal 16 Agustus 2013,” ujar Kepala GSP Dolog Madapangga Rusnadi, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (20/8) kemarin.
Lanjutkan membaca Aksi Demo FMPR.., Ini Jawaban Kepala GSP Dolog